.Makutarama adalah mahkota raja sri ramawijaya (ramayana) seorang raja yang termasyur dan bijaksana. “Makutarama” merupakan suatu kalimat kramat, wahyu, wewengsang, pedoman hidup ke arah kesempurnaan dinamakan hastha brata yang mengandung arti suatu kebaktian yang wajar dan usaha mencapai gerbang kemuliaan.
“Hasta” artinya delapan dan “Brata” artinya laku/sila. Hasta Brata melambangkan kesucian dan kemurnian dari benda - benda alam dalam cosmos besar, mencerminkan kesucian sifat dan watak setiap pribadi manusia sebagai cosmos kecil. Makutarama adalah mahkota milik sri ramawijaya, dalam tata warna hitam (Langgeng).
Dimana dilukiskan bulatan - bulatan kecil sejumlah delapan (Hasta Brata), demikian pula cunduk - cunduk mahkota yang berjumlah delapan (Hasta Brata). Dibelakangnya terdapat lukisan awan dibawahnya terdapat lukisan api (merah) bumi (hitam) dan laut (biru tua) lingkaran yang terdiri dari : Padi - Kapas - Bintang dan Pita Bakti. Alas dibawahnya dituliskan kalimat Surya Sangkala yang berbunyi :
Bekti mempunyai watak 2 (dua), Tata mempunyai watak 5 (lima), Gapura mempunyai watak 9 (sembilan), Buana mempunyai watak 1 (satu) Keseluruhannya menunjukkan tahun masehi 1952.
Benda - benda alam pada Mahkota Makutarama terdiri dari :
Makutarama merupakan penyuluh dasar - dasar jiwa dan dapat menjiwai pribadi bagi individu maupun korps.
Perjuangan membela Tanah Air dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia
merebak diseluruh nusantara, begitu disadari ancaman dan dorongan berulang dari
pihak penjajah. Setiap putera bangsa terpanggil untuk mengambil andil menegakan arti
dan makna Proklamasi Kemerdekaan Republik 17 Agustus 1945, Situasi dan kondisi
wilayah Indonesia khususnya geografis Indonesia yang terdiri beribu pulau besar dan
kecil dengan keanekaragaman sosial, budaya, menyebabkan terjadinya perbedaan gerak
dan corak perjuangan rakyat di setiap wilayah.
KOREM 073/Makutarama dalam perkembanganya mempunyai corak yang erat
hubungannya dengan kejadian sehari - hari, keadaan organisasi satuan, keadaan
daerah, keadaan lingkungan serta bentuk - bentuk kejadian diluar satuan.
Pada tahun 1950 sampai tahun 1961 merupakan periode penampakan dan pembangunan bagi
Korps Diponegoro. Tantangan - tantangan yang berupa pengacauan - pengacauan
bersenjata dapat diatasi oleh Divisi Diponeoro, bahkan menjadikan Kesatuan Divisi
Diponegoro yang berada di Komando Tentara & Teritorium IV Jawa Tengah ini semakin
kokoh dan dewasa dalam orgaisasi serta mutu keprajuritannya.
Pembangunan dari Angkatan Darat khususnya berjalan terus disamping menunaikan
tugasnya yang berat, melakukan operasi - operasi keamanan dalam negeri. Demikian
pula Divisi Diponegoro dengan seluruh kesatuannya. Pengalaman - pengalaman operasi
dan hasil - hasil pendidikan dan latihan yang dijalankan secara berencana membawa
kemajuan secara cepat. Divisi Diponegoro membentuk pasukan Raiders yang terkenal
dengan nama Banteng Raiders juga tak dapat dikesampingkan pada tahun 1957, penugasan
Kompi -kompi dari Divisi Diponegoro dalam Kontingen Batalyon Garuda I yang
menjalankan tugas PBB (Perserikatan Bangsa - Bangsa) ke Mesir. Sedangkan regrouping
ke dalam juga berjalan terus menyesuaikan perkembangan pertahanan negara yang menuju
pada organisasi Angkatan Darat secara reguler dan pembinaan peran wilayah.
Komando Resor Militer 073/Makutarama, disingkat (Korem 073/MK) adalah
bandan pelaksana pusat Kodam IV/Diponegoro sebagai subkompatermen matra darat
yang bersifat kewilayahan dan berkedudukan di bawah kendali Pangdam
IV/Diponegoro. Dislokasi Makorem berada di Kota Salatiga, wilayah tanggung
jawab Korem 073/MK berada di eks Karesidenan Semarang dan Karesidenan Pati
yang teridiri dari 9 Kabupaten dan 1 Kota. meliputi wilayah eks Karesidenan
Salatiga, Karesidenan Semarang dan Karesidenan Pati. Korem ini berada di bawah
Kodam IV/Diponegoro.
Korem 073/Makutarama bermarkas di Jl. Diponegoro No. 28, Sidorejo, Kota
Salatiga, Jawa Tengah (50714).
Prajurit KOREM 073/Makutarama memiliki keinginan yang sangat kuat, sebagai suatu perasaan yang sangat mendasar dari suatu cita - cita yang luhur, dari hal tersebut maka akan menimbulkan tingkat keinginan yang tinggi untuk selalu belajar dan berlatih guna menjadi prajurit yang profesional.
Prajurit KOREM 073/Makutarama mengutamakan kejujuran sebagai pedoman dalam melaksanakan tugasnya, Jujur artinya dapat dipercaya baik dari tindakan maupun perkataan sehingga dalam segala tindakan dan perbuatannya potensi untuk berbuat kecurangan tidak akan pernah terjadi.
Prajurit KOREM 073/Makutarama memiliki sikap terbuka dan mau menerima kekurangannya untuk segera melaksanakan perbaikan - perbaikan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada publik diwilayah tugas dan tanggung jawabnya.
Prajurit KOREM 073/makutarama dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya memiliki kepedulian yang tinggi yang timbul dari keinginan untuk selalu hadir saat masyarakat disekitarnya mengalami musibah, sehingga dari keinginan ini timbul kesadaran dalam diri pribadi prajurit untuk melayani dengan sepenuh hati apa yang menjadi hak dan kepentingan dari masyarakat serta sesama prajurit lain di sekitarnya.
Prajurit KOREM 073/Makutarama memiliki kemampuan untuk selalu bersinergi dan selalu menyesuaikan dengan kepentingan dari seluruh masyarakat diwilayah dalam setiap pelaksanaan tugasnya sehingga akan menimbulkan persamaan visi dan misi dalam mencapai satu tujuan kearah yang lebih baik.
Prajurit KOREM 073/Makutarama selalu memiliki keinginan untuk mengembangkan segala usaha dengan mendayagunakan pemikiran serta kemampuannya dalam berbuat untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan bermanfaat baik bagi dirinya sendiri ataupun masyarakat dilingkungannya.
Korem 073/Makutarama adalah Badan Pelaksana Kodam IV/Diponegor sebagai Sub Kompartemen Strategis matra darat yang bersifat kewilayahan dan berkedudukan langsung dibawah Pangdam IV/Diponegoro.
Dislokasi Makorem 073/Makutarama berada di Salatiga.
Wilayah tanggung jawab Korem 073/Makutarama meliputi eks wilayah Karesidenan Semarang dan Karesidenan Pati yang terdiri dari 9 Kabupaten dan 1 Kota.
MAKUTARAMA ADALAH MAHKOTA RAJA SRI RAMAWIJAYA (RAMAYANA) SEORANG RAJA YANG TERMASYUR DAN BIJAKSANA. ” MAKUTARAMA ” MERUPAKAN SUATU KALIMAT KRAMAT, WAHYU, WEWENGSANG, PEDOMAN HIDUP KE ARAH KESEMPURNAAN DINAMAKAN HASTHA BRATA YANG MENGANDUNG ARTI SUATU KEBAKTIAN YANG WAJAR DAN USAHA MENCAPAI GERBANG KEMULIAAN.
”HASTA” ARTINYA DELAPAN DAN ”BRATA” ARTINYA LAKU/SILA. HASTA BRATA MELAMBANGKAN KESUCIAN DAN KEMURNIAN DARI BENDA – BENDA ALAM DALAM COSMOS BESAR, MENCERMINKAN KESUCIAN SIFAT DAN WATAK SETIAP PRIBADI MANUSIA SEBAGAI COSMOS KECIL.
MAKUTARAMA ADALAH MAHKOTA MILIK SRI RAMAWIJAYA, DALAM TATA WARNA HITAM (LANGGENG). DIMANA DILUKISKAN BULATAN-BULATAN KECIL SEJUMLAH DELAPAN (HASTHA BRATA), DEMIKIAN PULA CUNDUK-CUNDUK MAHKOTA YANG BERJUMLAH DELAPAN (HASTA BRATA).
DIBELAKANGNYA TERDAPAT LUKISAN AWAN DIBAWAHNYA TERDAPAT LUKISAN API (MERAH) BUMI (HITAM) DAN LAUT ( BIRU TUA) LINGKARAN YANG TERDIRI DARI : PADI – KAPAS - BINTANG DAN PITA BAKTI. ALAS DIBAWAHNYA DITULISKAN KALIMAT SURYA SANGKALA YANG BERBUNYI :
” BEKTI TATA GAPURANING BUANA ”
BEKTI MEMPUNYAI WATAK 2 (DUA)
TATA MEMPUNYAI WATAK 5 (LIMA)
GAPURA MEMPUNYAI WATAK 9 (SEMBILAN)
BUANA MEMPUNYAI WATAK 1 (SATU)
KESELURUHANNYA MENUNJUKKAN TAHUN MASEHI 1952.
BENDA - BENDA ALAM PADA MAHKOTA MAKUTARAMA TERDIRI DARI :
MAKUTARAMA MERUPAKAN PENYULUH DASAR - DASAR JIWA DAN DAPAT MENJIWAI PRIBADI BAGI INDIVIDU MAUPUN KORPS ”
DEMIKIAN MAKNA DAN ARTI MAHKOTA MAKUTARAMA LAMBANG KOREM 073/MAKUTARAMA.
Pejabat Komandan Korem 073/Makutarama dari masa ke masa